Community Based Approach to Detection Tuberculosis (CBA TB)

Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang hingga saat ini masih belum bisa ditanggulangi secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari capaian indikator penemuan kasus yang dibawah target 70%.

Dalam rangka peningkatan capaian penemuan kasus di masyarakat, perlu dilakukan pencarian kasus secara aktif, salah satunya melalui kegiatan Community Based Approach (CBA). Kegiatan ini merupakan kegiatan dengan mencari terduga TBC di lingkungan yang memiliki indeks kasus yang lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan lain. Strateginya dengan memberikan atau menyebarluaskan informasi tentang TBC kepada sasaran kegiatan dan dilanjutkan bersama sama mengidentifikasi keluarga, tetangga yang memiliki gejala TBC dan melaporkan ke petugas kesehatan.

Kegiatan ini dilakukan oleh Program TB Dinas Kesehatan Kota Mataram berkerja sama dengan petugas Puskesmas serta unsur terkait guna pencegahan dan pengendalian penyakit TB di Kota Mataram, dengan sasaran masyarakat terutama dilingkungan padat penduduk, kumuh, miskin dan di lingkungan yang memiliki indeks kasus TB tinggi menurut laporan pemegang Program TB Puskesmas dari wilayah kerjanya.

Adapun tujuan umum dari kegiatan CBA TB adalah ditemukannya terduga TBC di tempat khusus (padat, kumuh, miskin) dan di lingkungan indeks kasus tinggi. Dan tujuan khususnya adalah transformasi informasi tentang penyakit TBC ke masyarakat agar masyarakat ikut berpartisipasi menemukan terduga TBC dikeluarganya sendiri maupun tetangga sekitar dan didapatkan dan terperiksanya spesimen dari terduga TBC yang ditemukan.

Rangkaian Kegiatan
  1. Petugas puskesmas bekerja sama dengan kader dan kepala lingkungan guna mengumpulkan masyarakat dalam satu tempat (biasanya ditempat posyandu, dan lain-lain).
  2. Selanjutnya Pemegang Program TB Dikes Kota Mataram dan Puskesmas memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit TBC (Apa itu Tuberkulosis atau TB, orang yang berisiko tinggi terkena TB, gejala TB, bagaimana penularan TB, cara memastikan seseorang terkena TB, Langkah-langkah pencegahan TB dan Pengawasan Menelan Obat (PMO).
  3. Sasaran cukup antusias dengan kegiatan penyuluhan tersebut dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan terkait penyakit TB.
  4. Selanjutnya petugas dan kader memberikan pot dahak steril masing-masing 2 buah kepada peserta apabila ada keluarga atau tetangga yang memiliki gejala penyakit TBC untuk diambil dan diperiksa dahaknya, namun sebelumnya dijelaskan juga waktu pengambilan dahak dan bagaimana cara mengeluarkan dahak. Kemudian pada hari berikutnya petugas Kesehatan akan mengambil pot dahak yang sudah dikumpulkan oleh kader untuk diperiksa di Puskesmas.

Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *