HERD IMMUNITY DALAM UPAYA MELAWAN COVID 19 MENUJU MATARAM HARUM JUMAT 11 JUNI 2021
KEGIATAN DIALOG INTERAKTIF DI RRI MATARAM
Hingga kini pandemi virus Corona belum juga berakhir. Guna menekan kasus yang terus bertambah, pemberian vaksin COVID 19 mulai dilakukan pemerintah untuk membentuk Herd Immunity yang terbagi dalam beberapa tahap, mulai untuk tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia dan para pendidik, akan tetapi masih ada masyarakat yang belum mengetahui informasi secara lengkap tentang vaksinasi Covid 19 ini. Mengingat perlunya setiap orang mengetahui informasi ini maka Dinas Kesehatan Kota Mataram melaksanakan edukasi kepada masyarakat dengan menyelenggarakan kegiatan Dialog Interaktif di Radio. Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum pendengar radio agar meningkat perhatiannya akan perlunya vaksinasi untuk menekan kasus COVID 19 ini .
Dialog Interaktif tersebut di atas dilaksanakan di Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram dengan Topik “Herd Immunity Sebagai Upaya Melawan Covid 19 Menuju Mataram Harum ”. Dengan menghadirkan Empat (4) Orang Narasumber yang berhubungan dengan Pelayanan Kesehatan pemberian vaksin Covid 19 yaitu Bapak Masehan, A.M.dGizi, selaku Kasi Surveilans dan Imunisasi di Dinas Kesehatan Kota Mataram, Dian Novita, S.KM, M.Kes selaku Pemegang Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, dr. Wiwik Nurlaela selaku Kepala Puskesmas Mataram dan Hj. Rahmi Kusbandiah, S.Ag, M.Pd.I selaku koordinator Dai Kesehatan Kota Mataram.
Pada dialog Interaktif tersebut, para narasumber memaparkan tentang pengertian Herd Immunity, sasaran vaksinasi, upaya yang sudah dan sedang dilakukan, serta kendala dalam pelaksanaan vaksin.
Vaksinasi saja tidak cukup untuk melawan virus Corona, kita perlu juga mempertahankan daya tahan tubuh kita dengan mengkonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, mengelola stress dengan baik, istirahat yang cukup serta selalu memperhatikan protokol kesehatan dengan menerapkan 6 M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, Mengurangi mobilitas dan Mentaati Anjuran Pemerintah Melakukan vaksinasi ) tambah dr. Wiwik Nurlalela.
Walaupun perkembangan kasus Covid 19 di Kota Mataram mengalami penurunan trend, akan tetapi masyarakat tidak boleh lenggah dalam menyigkapi kasus Covid 19 ini dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Program Vaksinasi yang diluncurkan oleh pemerintah dengan beberapa tahap, mulai dari tahap pertama untuk tenaga kesehatan, tahap kedua untuk Lansia dan pelayan publik termasuk TNI POLRI dan Pendidik dan tahap selanjutnya adalah kelompok rentan yaitu usia antara 50 – 59%. Capaian vaksinasi untuk masyarakat dengan beberapa tahap ini sebagian besar sudah mencapai target, yang perlu di gencarkan adalah sasaran ke pendidik yang masih kurang dari target, dan ini perlu upaya karena untuk mengejar rencana pemerintah melakukan temu muka di sekolah pada tahun ajaran baru ini.
Pemerintah Kota Matarammelaluii Dinas Kesehatan Kota Mataram maupun jajarannya (puskesmas) berusaha melaksanakan kegiatan vaksinasi sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah Kota Mataram guna menuju Herd Immunity/Kekebalan Kelompok di Kota Mataram antara lain dengan jemput bola ke lapangan dan melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat terutama untuk sasaran lansia. Karena untuk mencapai Herd Immunity di masyarakat yang harus divaksin minimal 70% dari total populasi masyarakat.
Program ini dalam pelaksanaanya juga banyak mengalami kendala terutama banyaknya berita hoak yang beredar di masyarakat terkait vaksin. Upaya yang dilakukan untuk menangkal hoak yang beredar di masyarakat dilakukan dengan melakukan kompirmasi dan menggencarkan penyuluhan melalui media massa baik cetak maupun elektronik sesuai dengan keadaan dan situasi saat ini.
Dai Kesehatan yang merupakan mitra Dinas Kesehatan Kota Mataram sangat berperan penting sebagai penyambung informasi tentang kesehatan khususnya masalah Covid 19 saat ini. Masukan dari masyarakat untuk lebih mengaktifkan para Dai dan ustadz di lingkungan agar rata mendapatkan informasi terkait Covid dan bila perlu menjadi pioner untuk pelaksanaan vaksin sehingga bisa menjadi contoh di masyarakat, hal ini disambut baik dalam dialog interaktif ini dan Dai kesehatan khususnya bersedia akan menjadi koordinator dalam kegiatan tersebut.